HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK OLEH PERAWAT PADA PASIEN DI RUANG MAENGKET KATRILI DAN KABELA RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG MANADO
Abstrak
Perawat yang memiliki motivasi yang tinggi mampu menerapkan komunikasi terapeutik lebih baik di bandingkan dengan perawat yang memiliki motivasi yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan motivasi dengan penerapan komuniksai terapeutik oleh perawat pada pasien di ruang maengket, katrili dan kabela Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr. V.L Ratumbuysang Manado. Analisis ini menggunakan variable dependen yaitu motivasi perawat pelaksana dan variable dependen yaitu penerapan komunikasi terapeutik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang/cross sectional. Sampel dilakukan dengan metode total sampling. pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang disebarkan di tiap-tia pruangan sebanyak 30 kuesioner. Metode statistic menggunakan metode uji chi-square dengan tingkat kemungkinan 95% (α = 0,05). Sebanyak 11 responden (78.6%) yang memiliki motivasi rendah, kurang menerapkan komunikasi terapeutik dan 12 responden (75.0%) memiliki motivasi tinggi dan menerapkan komunikasi terapeutik. Hasil analisa uji chi-square nilai p=0.03 sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan penerapan komunikasi terapeutik. Motivasi berperan penting dalam melakukan suatu pekerjaan. Dengan motivasi yang tinggi maka mutu kerja semakin meningkat. Alangkah baiknya setia perawat maupun calonperawat yang memiliki motivasi rendah dapat meningkatkan mutu pekerjaan dengan memotivasi diri sendiri maupun motivasi yang didapatkan dari piha klain, sehingga dapat menerapkan asuhan keperawatan (dalam penelitian ini yaitu komunikasi terapeutik) dengan baik.